25 Tutorial Dan Tips Membuat Logo Profesional
Salah satu kesalahpahaman desainer grafis terutama pemula adalah membuat logo itu mudah!, tidak lebih dari sekedar bentuk unik, beberapa warna, dan font keren yang disatukan. Padahal fakta-nya membuat logo tidak hanya sekedar dan tidak semudah itu, logo adalah sebuah identitas dan dari visual brand yang mencerminkan merek itu sendiri.
Membuat logo perlu usaha lebih memerlukan pemikiran yang kritis, kreatif dan perencanaan yang matang serta butuh waktu yang tidak sebentar untuk merealisasikannya. Sederhananya: Anda tidak hanya duduk di depan komputer membuat logo sambil di temani musik favorti Anda. Satu hal yang salah jika membuat sebuah desain terutama logo hanya untuk terlihat menarik, desain yang baik punya proses, cerita dan alasan tersendiri. Jadi bagaimana cara sebenarnya dalam membuat logo yang baik dan layak diingat ?
Good design is obvious. Great design is transparent.
-/ Joe Sparano, Oxide Design Co
Berikut beberapa tips merancang logo professional yang berhasil dikumpulkan dari berbagai sumber mulai dari aturan, tips dan trik serta hal yang harus dihindari dalam membuat sebuah logo.
Perhatikan paduan dibawah ini dan praktekkan dalam proyek desain Anda: semoga bisa berguna dan menginspirasi Anda.
Basic (Dasar)
1. Cari Inspirasi
Inspirasi bisa datang dari mana saja. Saat membuat sebuah logo, sumber inspirasi yang jelas adalah terdapat di situs web yang membahas tentang desain dan ide seperti pinterest dan cobalah perluas pencarian inspirasi anda kesitus lainnya seperti Behance, Dribbble atau Devian Art.
Di ranah offline, Anda bisa mengamati sekeliling apapun yang membuat Anda terlihat bersemangat atau bahagia bisa menjadi akar potensial dari ide yang mengagumkan, bisa jadi hal-hal yang tidak begitu diperhatikan oleh orang banyak justru menjadi ide segar untuk desain logo Anda.
Seperti yang tertulis di atas bahwa "inspirasi bisa datang dari mana saja", dan inspirasi juga bisa datang dari jalan yang tidak terduga. Sebagai contoh bisa kita lihat di logo OS Android yang dibuat oleh Irina Blok, faktanya logo tersebut terinpirasi hanya dari simbol gender yang terdapat di toilet umum yang bahkan tidak begitu di perhatikan oleh orang lain.
Lihatlah bagaimana seorang desainer grafis professional bisa membuat sebuah logo dari ide yang tidak terduga.
Mencari inspirasi sangat penting sebagai titik awal dalam pembuatan logo, sebagai langkah awal dalam pembelajaran cobalah menggunakan konsep ATM (Amati, Tiru dan Modifikasi) ini tidak termasuk dalam plagiat karena Anda tidak sepenuhnya meniru karya orang lain.
Tapi jangan selalu menggunkan konsep ini karena hal tersebut bisa menumpulkan kreatifitas Anda, sesekali buatlah logo yang murni dari ide Anda sendiri, ini akan menambah pengalaman Anda dalam mendesain logo.
2. Pelajari Semua Hal Tentang Logo
Logo yang efektif adalah logo yang unik, menarik secara visual dan menyampaikan pesan yang dimaksud. Dalam bentuk dasarnya, Logo yang dirancang dengan baik merupakan sebuah bentuk dari identitas bisnis / produk / merek, meski proses desainnya rumit dan menyita waktu, hasil akhirnya harus mudah dipahami, mudah diingat, bertahan lama, serba guna dan sesuai dengan prudok / merek yang diusung.
Untuk mencapai hal itu tidak hanya memerlukan kreatifitas tinggi, melainkan juga ilmu pengetahuan yang memadai tentang logo dan bagaimana cara membuat logo yang baik. Minimal Anda harus mempelajari tentang teori warna dan bentuk dalam desain grafis serta filosofinya seperti warna dan bentuk apa yang cocok serta melambangkan sebuah logo untuk perusahaan asuransi, property misalnya.
3. Kembangkan Proses Kreatifitas Anda Sendiri
Dalam membuat logo setiap desainer grafis memiliki pendekatannya masing-masing. Andapun sebaiknya begitu, ciptakan ide baru dengan mengambangkan kreatifias yang menunjukkan bahwa itu adalah ciri khas dari Anda. sebagai tambahan informasi, mayoritas kebanyakan dari mereka mengikuti proses branding umum yang terdiri dari :
- Design Brief
Mewawancarai klien dan memastikan Anda mendapatkan semua informasi yang dibutuhkan untuk membuat logo dan logo seperti apa yang diinginkan oleh klien. - Research
Mempelajari lebih banyak tentang industri / niche, serta sejarah dari perusahaan yang di usung klien dan perusahaan kompetitor(Pesaing) - Reference
Mencari inspirasi desain yang terkait dengan kebutuhan klien, serta melihat tren desain saat ini - Conceptualization
Membuat sketsa dan mengembangkan logo referensi yang didapat dengan mengacu pada brief yang didapat dan penelitian yang telah Anda buat. - Reflection
Memberikan sentuhan terakhir dalam desain logo seperti pemberian mock-up agar logo terlihat lebih realistis - Presentation
Memilih beberapa pilihan desain untuk ditunjukkan kepada klien dan menjelaskan apa maksud dari desain tersebut, serta mendapatkan feedback(umpan balik) dari klien untuk melakukan perbaikan atau revisi sampai desain selesai.
4. Siapkan Sistem Harga Yang Sesuai Dengan Anda
"Berapa biaya untuk desian logo ?"
bisa dibilang ini adalah pertanyaan yang paling sering ditanyakan, terutama dalam proses briefing. Pertanyaan ini lumayan sulit dijawab, karena setiap klien memiliki kebutuhan dan persyaratan yang berbeda.
Untuk menentukan harya yang tepat lihatlah beberapa faktor yang terlibat dalam perancangan logo tersebut, termasuk jumlah konsep(alternatif) logo yang ada, batas revisi yang ditentukan, tingkat "Research" yang ditubuthkan dan sebagainya.
Cara terbaik untuk menentukan harga yang tepat adalah dengan membuat price list sesuai dengan ketentuan layanan yang anda berikan dan jelaskan baik-baik kepada klien mengenai harga yang Anda berikan.
Namun sebelum itu alangkah baiknya jika Anda mengetahui beberap hal berikut ini :
- Dalam dunia bisnis, produk desain grafis seperti ini tergolong Red Ocean atau biasa disebut "Lautan Darah". Artinya sudah terlalu banyak pemain yang berkecimpung dalam dunia ini (sesak)
- Persaingan dalam dunia desain grafis termasuk tinggi tidak cuma rebutan klien, tapi juga ada sebagian yang bermain curang dengan membanting harga, Jangan sampai Anda juga ikut bersaing dengan cara tidak sehat seperti ini!.
- Pastikan Anda cek beberapa harga yang kompetitor tawarkan dan bandingkan, kemudian ambil harga pertengahan artinya tidak terlalu murah yang merugikan Anda dan tidak terlalu mahal membuat klien kabur dan memilih desainer grafis lain.
5. Belajar Dari Orang Lain
Dengan memahami bagaimana sebuah brand/merek lain berhasil mencapai puncak, Anda akan mendapatkan wawasan yang luar biasa tentang pembuatan logo secara keseluruhan. Dengan mengetahui bagaimana seorang desainer grafis lain mencapai kesuksesan, Anda akan mendapatkan pengalaman tentang bagaimana seharusnya menjadi desainer professional yang bahkan lebih dari yang Anda harapkan.
Pada satu titik, kesadaran ini akan membantu Anda menjadi lebih baik dengan apa yang Anda lakukan.
Tips and Tricks
6. Riset atau Ketahui Audiens Anda
Merancang sebuah logo bukan hanya tentang menciptakan visual yang menarik. Seperti yang sudah sering dijekaskan, tujuan utama membuat logo adalah untuk membangun Brand. Untuk itu Anda juga perlu mengatur posisi berkomunikasi antara perusahaan / brand dengan target audiensnya, inilah sebabnya mengapa riset pasar itu penting.
Sangat disarankan melibatkan klien pada tahap ini karena ide atau pemikiran anda tentang brand yang diusung tidak sama dengan pemikiran mereka, maksudnya ini produk mereka dan yang lebih tahu tentang itu tentu saja mereka sendiri karena tugas seorang desainer hanya memvisualisasikan sebuah ide dan konsep perusahaan kedalam sebuah logo.
Penting agar Anda 100% mengetahui pesan yang ingin disampaikan oleh perusahaan / brand sebelum memulai proses pembuatan logo.
7. Lemparkan diri Anda kedalam Brand Tersebut
Sebelum membuat sketsa logo, siapkan beberapa waktu untuk mengumpulkan informasi tentang klien Anda: siapa mereka, apa yang mereka lakukan, bagaimana kinerjanya, dan siapa target pasar mereka. Pelajari juga versi sebelumnya dari logo mereka (jika tersedia), dan pikirkan peningkatan yang dibutuhkan untuk mewakili perusahaan / brand tersebut sepenuhnya.
Kemudian, buat daftar apa yang harus dan apa yang tidak boleh dilakukan berkaitan dengan kebutuhan klien sebelum Anda memulai proses kreatif.
8. Simpan Semua Hasil Sketsa Anda
Ini adalah praktik umum bagi desainer grafis untuk membuat sejumlah sketsa untuk satu proyek tunggal. Bahkan jika Anda bisa menentukan sejak awal sketsa mana yang akan dikembangkan, jangan membuang sketsa lain karena itu bisa menjadi sumber inspirasi berharga nantinya.
Hanya karena sketsa yang lain tidak diterima oleh satu klein bukan berarti sketsa tersebut juga tidak akan diterima oleh klien lainnya.
Lihatlah beberapa sketsa terdahulu Anda kapanpun ada sebuah proyek baru masuk, ini bisa menjadi sumber inspirasi lain untuk Anda.
9. Riset Secara Online
Jika Anda kebingunan mencari inspirasi untuk ide atau konsep desain yang dibuat, cobalah cari kata kunci yang terkait dengan perushaan / brand terkait secara online bisa lewat google atau pinterest, tapi jangan ditiru secara keseluruhan karya yang didapat (secara online) cukup jadikan sebagai inspirasi desain Anda. Amati, Tiru, Modifikasi.
10. Buat Mind Maps atau Mood Boards
Tools seperti ini membantu menyaring gagasan di kepala Anda, dan mencampur / memadukan berbagai gambar dan konsep ke bentuk baru. Bekerjalah dengan kata kunci dan kata alternatif untuk mengumpulkan berbagai inspirasi dengan menggunakan sumber yang berbeda kemudian tempatkan dalam satu papan untuk menciptakan gagasan baru.
11. Buatlah Desain Serbaguna
Logo yang serbaguna (bisa diaplikasikan ke media apapun) memiliki umur yang panjang. Contohnya jika seandainya logo yang Anda buat terlihat bagus di poster tapi terlihat buruk ketika diaplikasikan di kaos, maka hal itu juga berakibat buruk pada popularitas logo Anda. Fleksibilitas memainkan peran yang besar dalam bagaimana membuat desain yang serbaguna serta dalam pemilihan warna, font, layout, dan sejenisnya.
12. Gunakan Grid Untuk Menghasilkan Desain yang Abadi
Ketika merancang sebuah desain - terutama yang menggunakan teknik tradisional, grid sangat berperan penting, everything is about the grid. Sebagai contoh kasus: bisa dilihat pada ikon logo Shell Oil yang belum banyak berubah sejak diluncurkan pada tahun 1971. Bila dilakukan dengan benar, grid bisa membuat desain Anda terlihat simetris, dan abadi.
13. Tetap Gunakan Pensil dan Kertas
Bahkan dengan banyak tersedianya tools sketching programs secara online, membuat sketsa dengan pensil dan kertas merupakan cara terbaik untuk menyempurnakan sebuah gagasan. Membuat sketsa desain memungkinkan Anda bereksperimen dengan bebas. Tidak masalah jika kemampuan membuat sketsa Anda buruk, selama Anda mengerti maksud dari sketsa tersebut dan gagasan anda tersampaikan dengan benar, you're on the right track.
14. Vector yang Paling Utama
Tepat setelah selesai membuat sketsa, lanjutkan ke aspek desain yang lebih teknis. Cara terbaik untuk mengehemat waktu dan cara terpenting dalam mendesain logo adalah mengubahnya menjadi vector. Dalam proses ini, aplikasi pengolah vector seperti CorelDRAW, Illustrator, Affinity Designer atau lainnya adalah teman terbaik Anda karena dapat menghasilkan sebuah desain tanpa mengubah kualitasnya dalam arti tidak akan berubah meski dalam ukuran apapun. *Jangan sesekali membuat desain logo menggunakan Photoshop.
15. Tentukan Font Yang Anda Pakai Dengan Teliti
Tipografi pastinya merupakan elemen penting untuk sebuah logo yang efektif. Ada dua pilihan utama untuk ini: Buat jenis huruf(font) pribadi khusus untuk desain ini atau gunakan font yang sudah tersedia. Jika Anda membuat jenis huruf Anda sendiri, hindari menjadikannya terlalu trendi. sebagai gantinya, tetap sederhana, mudah dibaca dan berkelas.
16. Gunakan Maksimal Dua Font
Tentu akan ada penegcualian terhadap peraturan ini. Tapi, sebagai prinsip umum, hanya menggunakan dua font merupakan pilihan terbaik jika Anda ingin desain yang dihasilkan berbeda, tajam dan bersih.
17. Ceritakan Sebuah Cerita
Setiap desain memiliki kisah untuk diceritakan, semua orang suka cerita, termasuk sebuah logo. Jika Anda melihat logo hanya sebagai karya seni atau hanya sekedar struktur garis dan teks, Anda tidak akan bisa mengungkapkan makna di baliknya. Idealnya, logo yang kuat menampilkan dua cerita: satu cerita yang jelas dan satu cerita(makna) yang tersembunyi.
18. Pikirkan tentang Warna
Termasuk logo yang efektif adalah yang dapat diaplikasikan pada background hitam dan putih, jika logo Anda menggunakan warna untuk menyampaikan pesan, pertimbangkan cara terbaik untuk menyampaikan pesan tersebut saat logo diaplikasikan di background yang kontras. Terkadang, hal ini memerlukan perubahan antara berbagai elemen desain sehingga logo tetap mengekspresikan pesan yang sama.
19. Amati Trend Saat Ini
Perhatikan trend desain logo saat ini, bukan berarti harus mengikuti tren yang berkembang. Karena tren akan terus berubah setiap tahun, kemungkinan desain yang Anda buat tidak akan bertahan lama jika mengikuti tren sepenuhnya. Tapi gunakan tren desain tersebut hanya sebagai bahan referensi, tidak masalah jika harus melanggar beberapa peraturan untuk memperluas pilihan desain Anda selama hal itu baik untuk Anda.
Jika perlu gabungkan beberapa tehnik desain yang sedang tren untuk menghasilkan sesuatu yang baru.
20. Pertimbangkan Ruang di Sekitar Logo
Sebagian besar logo memerlukan zona eksklusi, yaitu area seputar logo yang tidak dimaksudkan untuk diisi oleh elemen lainnya. Ruang ini berfungsi sebagai perlindungan terhadap integritas logo. Contoh: logo tidak akan berubah ketika ditambah simbol legalitas seperti R, TM atau lainnya.
21. Berlatihlah Sepanjang Waktu
Terakhir sering-sering lah berlatih mengembangkan kemampuan, cari berbagai informasi tentang desain dan beberapa referensi untuk desain logo yang Anda buat. Jika ada satu hal yang Anda ingat dari Tips ini, buatlah itu sebagai aturan Anda dalam mendesain.
Kesalahan Yang Harus Dihindari
22. Meremehkan Pentingnya Skema Warna Yang Tepat
Warna merupakan esensi dari setiap seni visual. Cukup sering seorang desainer mengabaikan nilai penggunaan warna yang baik. Pemilian warna dalam sebuah desain sangat berpengaruh terhadap hasil akhir desain tersebut, konsep visual yang sudah bagus namun pemilihan warna yang kurang maksimal akan menghasilkan desain kurang bagus.
Meskipun memilih warna adalah hal pribadi Anda, tapi ada beberapa petunjuk yang bisa dijadikan titik awal untuk bereksplorasi lebih jauh salah satunya adalah dengan memakai warna yang sesuai dengan jenis bisnis yang dibuat. Misal logo yang Anda buat untuk sebuah usaha Wedding Organizer maka warna-warna gold, merah marun, putih memiliki atmosfir yang sesuai. Akan dibahas di artikel lain tentang tips memilih warna yang baik dalam desain.
23. Terlalu Terpana Dengan Sesuatu Yang Keren dan Mencolok
Inovasi adalah hal yang luar biasa, inilah cara kebanyakan orang untuk mengembangkan diri, mencoba hal-hal baru dan menemukan gagasan lain untuk desain Anda. Tapi semua hal memiliki aturan dan batasan tersendiri, berinovasi memang sangat penting namun eksperimen yang berlebihan bisa menghasilkan logo yang indah untuk dilihat sayangnya tidak bisa dikenali dengan merek itu sendiri. So keep on your track.
24. Kostum Tipografi Yang Berlebihan
Dalam aturan logo, Jenis huruf yang disesuaikan atau buatan sendiri (hand-drawn) lebih efektif dari pada font yang mudah didapat / tersedia secara online. Logo yang Anda rancang bisa terhindar dari plagiat. Selain itu jenis huruf kostum lebih disukai atau mudah dikenali dalam logo daripada font yang didownload di internet.
Karena yang dibahas adalah logo, usahakan custom lettering yang anda buat tidak berlebihan, pastikan hal itu tidak membuat logo Anda menjadi sulit untuk dibaca.
25. Mudah Dipredeksi
Desain rancangan Anda tidak akan menonjol jika terlihat sama dengan desain yang sudah ada diluar sana. Buatlah logo yang agak asing namun tetap bisa diandalkan serta harus tetap menyampaikan sebuah cerita, perasaan atau tindakan.
26. Berfikir Desain Anda Tidak Tertandingi
Percaya pada kemampuan sendiri adalah hal yang baik. Namun satu hal yang harus diketahui, menempatkan diri Anda dalam kategori "terbaik" dapat menghambat perkembangan skill Anda. Akan selalu ada orang yang lebih baik dan lebih professional di luar sana, jika Anda mengingat hal ini, Anda akan berusaha lebih keras untuk tumbuh sebagai desainer grafis yang lebih berkemampuan (professional).