Sekilas Sejarah Singkat Desain Grafis

Kontributor Maki M.
Estimasi waktu membaca
Sekilas Sejarah Singkat Desain grafis

1. Masyarakat Prasejarah

Desain grafis sebagai media komunikasi sudah dikenal sejak masa prasejarah dan hampir setua peradaban manusia. hal ini dapat dilihat pada jaman paleo-lithicum di gua lascaux, prancis selatan, yang banyak ditemukan gambar-gambar binatang dan manusia pra sejarah. Gambar pada dinding tersebut memang tidak dibuat untuk tujuan seni, tetapi lebih sebagai komunikasi visual untuk tujuan ritual dan praktis demi kelangsungan hidup mereka.

Meski demikian, pada saat manusia prasejarah memilih media, menentukan awal goresan, dan memperhitungkan ukuran gambar, sebenarnya mereka telah mendesain.

Lukisan dinding lainnya ditemukan di Indonesia tepatnya di Gua Pattae Kere di dekat Maros, Sulawesi Selatan, berupa lukisan babi hutan yang fungsinya sama seperti yang terdapat di Gua Lascaux.

Masyarakat pada masa itu meninggalkan pesan melalui gambar-gambar. Mereka dapat bercerita dan memberikan catatan bagaimana berburu, dan di daerah mana padang perburuan terbaik melalui bahasa gambar.

Pada masa ini, para ahli sejarah belajar banyak tentang tata cara berburu pada masyarakat prasejarah, sturuktur kelompok, dan kepercayaan melalui 'pembacaan' gambar-gambar yang terdapat pada Gua dan situs-situs lainnya.

Sejarah Desain Grafis Lukisan di dinding Gua Lascaux

2. Bangsa Mesir

Bangsa mesir termasuk salah satu masyarakat yang pertama kali menciptakan media bentuk tulisan menggunakan gambar-gambar yang lebih dikenal Huruf Hieroglyphe. Mereka menggunakan gambar-gambar tersebut unutk menceritakan peristiwa besar yang terjadi pada jaman mereka yang biasanya digoreskan pada dinding piramid.

Gambar-gambar pada dinding tersebut berbentuk seperti lembaran-lembaran komik, yang dalam gambar adegan terdapat huruf Hierogplyphe tersebut.

Sejarah Desain Grafis Huruf Hieroglyphe Mesir Kuno

3. Bangsa Yunani dan Romawi

bangsa yunani dan romawi mengembangkan sistem komunikasi yang disebut tulisan. Mereka mengembangkan abjad dan menciptakan buku-buku dalam bentuk gulungan. Pada awalnya, huruf alfabet latin hanya terdiri dari 21 huruf saja yaitu A,B,C,D,E,F,G,H,I,J,K,L,M,N,O,P,Q,R,S,T,V dan X. kemudian, huruf Y dan Z ditambahkan dalam alfabet untuk mengakomodasikan kata yang berasal dari yunani. tiga huruf tambahan yaitu J,U dan W dimasukkan pada abad pertengahan, sehingga jumlah keseluruhannya menjadi 26 huruf.

Penggunaan alpabet dalam penulisan buku-buku menggunakan huruf latin dan gambar-gambar untuk memaparkan dan meninggalkan sejarah tentang mereka kepada generasi yang akan datang.

Permasalahannya, untuk bahasa tulis, biasanya hanya dimengerti oleh kamu terpelajar saja, sehingga gambar-gambar masih menjadi perwujudan komunikasi guna menyampaikan pesan. Monumen yang memberikan catatan informasi tentang kejayaan bangsa romawi pada saat itu adalah Triumphal Arch, yang berupa gambar-gambar sederhana dan dipadu dengan tulisan terkait dengan peristiwa kerajaan.

Sejarah Desain Grafis Alphabet Romawi Kuno

4. Abad ke-15

Sejarah Desain Grafis - Penemu Mesin Cetak Johannes Gutenberg,
Penemu Mesin Cetak

Perkembangan proses cetak mencetak dimulai pada abad ke-15 dengan ditemukannya mesin alat cetak oleh Johanes Gutenberg (1398-1468) di jerman. pada tahun 1455 di Mainz Jerman, untuk pertama kalinya hasil cetakan yang dibuat adalah 42 baris kalimat yang diambil dari Bible menggunakan jenis font Texture Blackletter.

Selain sebagai penemu mesin cetak tinggin atau Hand Press, Johanes Gutenberg merupakan inspirator yang luar biasa bagi perkembangan seni menyusun huruf atau tifograsi dan seni ilustrasi untuk menghiasi sampul dan halaman buku. Temuan teknologi cetak inilah yang membuka peluang akan pemenuhan hasrat seni visual terhadap huruf dan gambar (ilustrasi) agar kualitas layanan manusia dibidang informasi grafis semakin baik dan terbuka.

Sejarah Desain Grafis Hasil Cetakan Pertama menggunakan Font Textura Blackletter
Penemu Tehnik Lithografi Aloys Senefelder,
penemu tehnik Lithografi

Pada perkembangan berikutnya, Aloys Senefelder (1771-1834) menemukan tehnik cetak Lithografi. berbeda dengan mesin cetak Gutenberg yang memanfaatkan tehnik cetak tinggi.

Tehnik cetak Lithografi menggunakan tehnik cetak datar yang memanfaatkan prinsip saling tolak antara minyak dan air. Tehnik ini memungkin kan melakukan penggambaran secara lebih leluasa dalam bentuk blok-blok serta ukuran besar, juga memungkinkan dilakukannya pemisahan warna. pada masa inilah seni poster mulai berkembang dengan pesat. Masa keemasan ini disebut sebagai The Golden Age of The Poster.

Tokoh-tokoh seni poster tehnik litografi (1836-1893) antara lain Jules Cheret dengan karya besarnya; Eldorado 'Penari Riang' (1898), La Loie Fuller 'Penari Fuller' (1897), Quinquina Dubonnet (1896), Enu des Sirenes (1899). Tokoh-tokoh lainnya Antara lain Henri de Toulouse Lautter dan Eugene Grasset.

Sejarah Desain Grafis - Poster Terkenal Salah satu Poster terkenal Pada masa itu yang dibuat oleh Jules Cheret

Banyak sekali pembahasan tentang sejarah desain grafis ini, seperti De Stij (1916), Constructivism (1918), Bahaus (1919), Gill Sans (1928-1930), Helvetica(1951) dan sebagainya yang akan sangat banyak jika ditulis pada artikel blog ini.

Pada update berikutnya kami akan memberikan beberapa link referensi bagi Anda yang ingin mengetahui sejarah desain grafis secara lengkap baik untuk tugas atau murni edukasi.

Ukuran huruf
Jarak baris